Minggu, 02 Agustus 2009

Seliter Premium Rp 6 ribu! Ah enggak masalah, karena banyak cara dilakukan untuk mengefisiensikan pemakaian bensin ini. Seperti dipraktikkan Ahmad, mekanik Hansen Motor (HM). Dia eksperimen di Yamaha Mio dengan pakai spuyer motor lain yang sama-sama pakai karbu vakum.

Maksudnya? “Ya, main jet punya Kawasaki Kaze, lalu pilot jet bawaan Honda Karisma,” papar pria biasa disapa Madun ini. Lo, apa istimewanya? “Ukuran spuyer itu lebih kecil dibanding punya Mio.” Wah, ini namanya nyekek, dong? Bukannya tak direkomendasi?

“Emang sih, pabrikan gak rekomendasi. Tapi ya, namanya akal-akalan, tetap aja banyak motormania yang menerapkan!” beber Madun. Oke.. oke... buat wacana, coba jelasin caranya gimana? “Pastinya, selain sediain spuyer tadi, juga karet slang!”

Nah, menurut Madun, karet slang buangan angin dipake biar bukaan jarum skep enggak terlalu gede. “Panjangnya cukup 1,5 cm!” sambar Madun sembari bilang, resepnya ini butuh biaya Rp 30 ribu buat beli repair kit karbu Kaze dan Karisma.


(kiri-kanan) Pilot Jet Kharisma, main jet Kaze dan potongan slang karet

Atau kalo mau irit, bisa juga hunting ke bengkel umum nyari limpahan spuyer yang tak terpakai. Cara pasangnya, pasti diawali membongkar cover bodi penutup karbu, lalu jok dan bagasi. Okelah, untuk tahap ini, Anda pasti sudah mahir melakukannya.

Setelah peranti pengabut terlihat, tinggal lepas selubung pengikat manifold, slang bensin dan pernafasan. Lalu copot mur pengunci di bawah karbu, tepatnya di tempat bersarangnya pelampung dan spuyer. Ganti spuyer Mio dengan Kaze.

Berikutnya tinggal lepas mur pengikat di tempat bercokolnya per berikut pangkal jarum skep. Selipkan potongan karet slang tadi di tengah per. “Kalo udah, tinggal pasang lagi karbu. Buktiin sendiri khasiatnya,” tantang Madun yang aseli Betawi ini. Bener, nih?

Stroke-up Yamaha Mio

Stang pistonUntuk mendapatkan kapasitas silinder besar, tidak hanya ditempuh dengan cara bore up. Kini bisa juga diakali dengan stroke-up alias memperpanjang langkah seher alias piston. Tetap perlu trik khusus supaya dicapai stroke yang sangat panjang alias maksimal.

Persoalannya, naik stroke abis terkendala setang piston yang dipakai dan celah pen di kruk-as hanya sedikit. “Makanya diatasi dengan memperlebar diameter bandul kruk-as dan ganti setang seher,” ujar Kunto Hayadi, mekanik HK Custom yang sudah lakukan trik ini di skubek Grand Surya dan Yamaha Mio.

Diakui Kunto, untuk memperpanjang langkah piston terbilang sulit. Mekanik harus memperhitungkan matang pemilihan setang seher motor apa yang mau dipakai. Apalagi perubahan ini tergantung dari pen kruk-as dan pen piston pengganti.


Rasio girboks bisa dibikin setingan berat

Stroke panjang di bandul yang dilas jauh dari efek melintir

Puli primer lebih gede dari sekunder, untuk mengimbangi naiknya torsi
Bukan cuma itu. Sisa celah antara crankcase dengan diameter luar bandul kruk-as tidak boleh luput dari perhatian. Apalagi penggantian setang seher di kruk-as dipengaruhi diameter bandul yang diperlebar dengan cara dilas sekelilingnya.

Intinya, mekanik harus pintar cari tukang bubut yang pandai membesarkan diameter bandul kruk-as, membubut juga ngebalance. Sebab kalau tidak sama yang ahli, kruk-as rawan melitir.

“Baru deh cari setang seher yang ideal dipasang di kruk-as dan punya diameter pen seher sama. Apalagi pembesaran diameter kruk-as selain lebih kuat juga masih bisa memajukan posisi pen kruk-as,” wanti mekanik bermarkas di Jl. Cipete Dalam II, No. 8A, Cipete Raya, Jakarta Selatan.

Nah, berhubung ubahan ini sudah dilakukan Kunto di Yamaha Mio. Kini diameter kruk-as yang sudah kena las membengkak jadi 108,8 mm dari 102,8 mm (standar). Adapun setang piston yang dipilih adalah milik Suzuki TS125, RX-Z atau Ninja 150. Kebetulan dipilih Kunto dari TS125, pakai laher bambu supaya pas dengan pen 15 mm.

Menggunakan setang seher TS125 menguntungkan. Sebabe pin kruk as lebih kecil. Sehingga posisi titik tengah pin bisa digeser jauh keluar. Hasilnya didapat stroke lebih panjang.


Settingan Puli Dan Griboks
Agar stroke-up di mesin Mio seimbang dengan komponen reduksi di rumah CVT dan girboks, setingan dua komponen ini wajib disesuaikan. Dan yang sudah dilakukan Kunto, diameter puli primer dibikin lebih besar daripada sekunder.

“Saya bikin ubahan ini ambil contoh hitungan gir reduksi sepeda. Torsi gede bila gir depan lebih besar dari belakang,” jelas Kunto yang terpaksa bikin ulang puli primer lebih besar dan ganti puli skunder kecil produk aftermarket.

Lalu di sektor gigi rasio, hanya mengganti setingan girboks dengan perbandingan berat. Kalau aslinya pakai 14/45, sekarang pakai rasio 17/42.

mio modifikasi



Mio drag bomber


Drag bomber,gaya yang mirip dengan lowrider ini digunakan pada mio yang konsepnya skutik drag.Motor ini meggunakan pelek ring 12 pada depan dan pelek ring 16 pada belakang.Kombinasi pelek yang tak lazim ini membuat efek ditorsi yang diinginkan pemilik makin terasa setelah posisi mesin dimundurkan.





Selesai itu kelir dibuat berwana putih yang identik dengan mobilVIP jepang.Tidak dibiarkan polos warna putih ini juga dikombinasi dengan warna biru dan merah.

Data Spesifikasi
Sok Blkg:YSS
Cakram Depan:Bosowa
Cakram Blkg:Custom
Head Lamp:LED
Stop Lamp:LED
Stang:Yamaha X-1
Spido:Variasi Harley Davidson
Knalpot:Big Matik Jepang


Paket Bore Up Mio

Untuk Para pengguna motor yamaha mio dan nouvo yang merasa tunggangan nya kurang bertenaga, dapat mengaplikasi paket Bore up yang telah banyak tersedia. Paket bore up mio ini mempunyai banyak ukuran diameter piston, antara lain yang banyak beredar di pasaran adalah paket bore up mio dengan diameter piston 58,5 mm, 61 mm, 65 mm, 69 mm, dan 71 mm. paket bore up ini merubah kapasitas mesin dari mio mulai dari 155 cc sampai 232 cc. kali ini kita akan membahas paket bore up mio dengan kapasitas 155 cc atau penggunaan piston berdiameter 58,5 mm. Paket bore up ini pas untuk harian, karena dalam pemasangan nya tidak membutuhkan perubahan yang ekstrim, proses pemasangan nya pun tergolong paling mudah. dapat dilakukan hanya dalam 1-2 jam saja. untuk paket bore up mio 155 cc tidak wajib untuk mengganti karburator dengan ukuran yang lebih besar. akselarasi dengan karburator standar terasa masih mumpuni, hanya top speed yang digapai tidak lebih dari 100-110 km/jam. Untuk lebih lengkap nya paket bore up mio ini dapat dikombinasikan dengan pemasangan noken as after market seperti CLD, Kawahara, LHK, dan Highspeed. Pemasangan noken as after market ini dapat merubah akselerasi dari motor bore up anda. Hasil bore up dan penggantian noken as after market ini telah di test secara pasti oleh motorplus diatas mesin dyno test. kenaikan yang dicapai hampir 40 sampai dengan 50% dari power motor standar mio.



Tanding CDI Mio Bore-up 150 CC

testingOTOMOTIFNET - Ibarat sayur kurang garam, kalau peranti CDI racing tidak ikut nimbrung dalam racikan motor kenceng. Seperti halnya M. Adi Sucipto, karena Yamaha Mionya sudah diupgrade jadi 150 cc dan pakai knalpot racing, tetap saja perlu ditambah CDI aftermarket.

Namun pria yang tinggal di daerah Kemang, Jaksel ini masih bingung mau pakai merek apa yang pas buat skutiknya itu! Nah buat menjawab masalah Adi dan Miomania lain, Tim OTOMOTIF pun melakukan pengetesan 3 CDI; PNP Racing Part, XP dan BRT.



Sebelum melihat hasil tes ketiga CDI tersebut, cek hasil tes CDI standarnya lebih dulu. Hasil pengujian pakai alat dynotest Sportdyno V 3.3 milik Sportisi Motorsport di Jl. Cempaka Putih Raya 112 D, Jakpus, menunjukkan tenaga kuda sebesar 12,890 dk/7.112 rpm dan torsi maksimal 22,37 Nm/3.431 rpm.

XP 202 MC

Produk yang diklaim tanpa batas pengapian ini dibanderol Rp 350 ribu. Hasil pengetesan menunjukkan kenaikan tenaga kuda 0,452 dk dari standarnya menjadi 13,342 dk/6.797 rpm. untuk torsi misalnya bertengger di angka 21,31 Nm/3.812 rpm.

Ini menunjukkan putaran ba­wahnya lebih bagus dibanding putaran atas. Pada grafik juga ditunjukkan, kondisi rata-rata naik dan secara perlahan turun. Bagi yang berminat bisa diperoleh di toko-toko aksesori terdekat Anda.

PNP Racing Part

Peranti peningkat letikan bunga api busi di ruang bakar yang dibanderol Rp 300 ribu ini menunjukkan kenaikan tenaga ku­­da 0,552 dk dari stan­darnya. Karena CDI ini mampu mem­bukukan angka 13,442 dk/7.073 rpm. Kondisi putaran mesin rata-rata stabil, baru kemudian turun.

“CDI ini tanpa limit. Pada putaran mesin berapapun, sanggup menyuplai api yang stabil,” ungkap Hasan, yang memasarkan produk ini di Jl. Kelapa Dua Raya, Kebon Jeruk, Jakbar.



BRT Dualband
Tenaga kuda yang dihasilkan CDI produk Cibinong ini mampu naik 0,510 dk dibanding standar dan menjadi 13,400 dk/7.004 rpm. Untuk torsi mak­si­malnya termasuk pa­ling ting­­gi dibanding CDI kompetitor, yakni 22,85 Nm/3.485 rpm. Te­naga cenderung naik dan selanjutnya stabil.

“Prinsip dasar CDI adalah kalau api besar pembakarannya akan lebih sempurna, se­hingga tenaga yang dihasilkan juga bertambah,” ulas To­my Huang, bos CDI BRT. Harga peranti ini Rp 450 ribu.

Seliter Premium Rp 6 ribu! Ah enggak masalah, karena banyak cara dilakukan untuk mengefisiensikan pemakaian bensin ini. Seperti dipraktikkan Ahmad, mekanik Hansen Motor (HM). Dia eksperimen di Yamaha Mio dengan pakai spuyer motor lain yang sama-sama pakai karbu vakum.

Maksudnya? “Ya, main jet punya Kawasaki Kaze, lalu pilot jet bawaan Honda Karisma,” papar pria biasa disapa Madun ini. Lo, apa istimewanya? “Ukuran spuyer itu lebih kecil dibanding punya Mio.” Wah, ini namanya nyekek, dong? Bukannya tak direkomendasi?

“Emang sih, pabrikan gak rekomendasi. Tapi ya, namanya akal-akalan, tetap aja banyak motormania yang menerapkan!” beber Madun. Oke.. oke... buat wacana, coba jelasin caranya gimana? “Pastinya, selain sediain spuyer tadi, juga karet slang!”

Nah, menurut Madun, karet slang buangan angin dipake biar bukaan jarum skep enggak terlalu gede. “Panjangnya cukup 1,5 cm!” sambar Madun sembari bilang, resepnya ini butuh biaya Rp 30 ribu buat beli repair kit karbu Kaze dan Karisma.


(kiri-kanan) Pilot Jet Kharisma, main jet Kaze dan potongan slang karet

Atau kalo mau irit, bisa juga hunting ke bengkel umum nyari limpahan spuyer yang tak terpakai. Cara pasangnya, pasti diawali membongkar cover bodi penutup karbu, lalu jok dan bagasi. Okelah, untuk tahap ini, Anda pasti sudah mahir melakukannya.

Setelah peranti pengabut terlihat, tinggal lepas selubung pengikat manifold, slang bensin dan pernafasan. Lalu copot mur pengunci di bawah karbu, tepatnya di tempat bersarangnya pelampung dan spuyer. Ganti spuyer Mio dengan Kaze.

Berikutnya tinggal lepas mur pengikat di tempat bercokolnya per berikut pangkal jarum skep. Selipkan potongan karet slang tadi di tengah per. “Kalo udah, tinggal pasang lagi karbu. Buktiin sendiri khasiatnya,” tantang Madun yang aseli Betawi ini. Bener, nih?

Stroke-up Yamaha Mio

Stang pistonUntuk mendapatkan kapasitas silinder besar, tidak hanya ditempuh dengan cara bore up. Kini bisa juga diakali dengan stroke-up alias memperpanjang langkah seher alias piston. Tetap perlu trik khusus supaya dicapai stroke yang sangat panjang alias maksimal.

Persoalannya, naik stroke abis terkendala setang piston yang dipakai dan celah pen di kruk-as hanya sedikit. “Makanya diatasi dengan memperlebar diameter bandul kruk-as dan ganti setang seher,” ujar Kunto Hayadi, mekanik HK Custom yang sudah lakukan trik ini di skubek Grand Surya dan Yamaha Mio.

Diakui Kunto, untuk memperpanjang langkah piston terbilang sulit. Mekanik harus memperhitungkan matang pemilihan setang seher motor apa yang mau dipakai. Apalagi perubahan ini tergantung dari pen kruk-as dan pen piston pengganti.


Rasio girboks bisa dibikin setingan berat

Stroke panjang di bandul yang dilas jauh dari efek melintir

Puli primer lebih gede dari sekunder, untuk mengimbangi naiknya torsi
Bukan cuma itu. Sisa celah antara crankcase dengan diameter luar bandul kruk-as tidak boleh luput dari perhatian. Apalagi penggantian setang seher di kruk-as dipengaruhi diameter bandul yang diperlebar dengan cara dilas sekelilingnya.

Intinya, mekanik harus pintar cari tukang bubut yang pandai membesarkan diameter bandul kruk-as, membubut juga ngebalance. Sebab kalau tidak sama yang ahli, kruk-as rawan melitir.

“Baru deh cari setang seher yang ideal dipasang di kruk-as dan punya diameter pen seher sama. Apalagi pembesaran diameter kruk-as selain lebih kuat juga masih bisa memajukan posisi pen kruk-as,” wanti mekanik bermarkas di Jl. Cipete Dalam II, No. 8A, Cipete Raya, Jakarta Selatan.

Nah, berhubung ubahan ini sudah dilakukan Kunto di Yamaha Mio. Kini diameter kruk-as yang sudah kena las membengkak jadi 108,8 mm dari 102,8 mm (standar). Adapun setang piston yang dipilih adalah milik Suzuki TS125, RX-Z atau Ninja 150. Kebetulan dipilih Kunto dari TS125, pakai laher bambu supaya pas dengan pen 15 mm.

Menggunakan setang seher TS125 menguntungkan. Sebabe pin kruk as lebih kecil. Sehingga posisi titik tengah pin bisa digeser jauh keluar. Hasilnya didapat stroke lebih panjang.


Settingan Puli Dan Griboks
Agar stroke-up di mesin Mio seimbang dengan komponen reduksi di rumah CVT dan girboks, setingan dua komponen ini wajib disesuaikan. Dan yang sudah dilakukan Kunto, diameter puli primer dibikin lebih besar daripada sekunder.

“Saya bikin ubahan ini ambil contoh hitungan gir reduksi sepeda. Torsi gede bila gir depan lebih besar dari belakang,” jelas Kunto yang terpaksa bikin ulang puli primer lebih besar dan ganti puli skunder kecil produk aftermarket.

Lalu di sektor gigi rasio, hanya mengganti setingan girboks dengan perbandingan berat. Kalau aslinya pakai 14/45, sekarang pakai rasio 17/42.